SEJARAH KITAB INJIL
Kitab ini
diturunkan pada Nabi Isa a.s dalam bahasa Yahudi Kuno (Ibrani).
Kitab pertama
yang asli telah dimusnahkan oleh Paulus
dari pihak
Gereja Pauline pada 325 M. Semua naskah Injil yang bertentangan dengan Injil
resmi kerajaan Romawi saat itu dibakar. Siapa saja yang memiliki salinan
naskah asli dihukum
mati. Kitab Injil tertua saat ini ada dalam bahasa Yunani Kuno, bukan Yahudi
kuno (Ibrani).
Terdiri dari :
Kitab Perjanjian Lama (Old Testament) yang berisi Taurat dan Zabur
Kitab Perjanjian Baru (New Testament) yang berisi Injil Markus, Matius, Lukas dan Yahya, perkataan Nabi Isa dan surat pendakwah (paulus)
Kitab Perjanjian Lama (Old Testament) yang berisi Taurat dan Zabur
Kitab Perjanjian Baru (New Testament) yang berisi Injil Markus, Matius, Lukas dan Yahya, perkataan Nabi Isa dan surat pendakwah (paulus)
Siapakah Yang
Menulis Injil. Di dalam kitab Injil terdapat 2 bagian yaitu Kitab Perjanjian Lama
dan Kitab Perjanjian Baru. Namun begitu Umat Kristian melarang penganutan
terhadap Kitab Perjanjian Lama. Sebelum diadakan usaha-usaha membentuk kitab
Perjanjian Baru, kitab Injil terdiri daripada 75 bab / surah. Surah ini
dikarang oleh perseorangan
atau kumpulan pendeta. Inilah yang menyebabkan kitab tersebut mengandung
banyak pertentangan dan perbedaan yang serius dan nyata. Pengumpul-pengumpul
kitab tersebut juga tidak hidup semasa zaman Nabi Isa atau tatkala Nabi Isa
masih hidup. Kebanyakan mereka lahir selepas 20-40 tahun setelah peristiwa
penyaliban. Kitab Perjanjian Baru ini baru ada semasa persidangan Nicea pada
tahun 325 M di mana semua ketua gereja berkumpul untuk menentukan
kembali isi kitab Injil. Sejumlah 27 risalah saja dari sekian banyak risalah
ditentukan sebagai yang betul, setelah itu 27 risalah ini dijilidkan menjadi
kitab Perjanjian Baru.
Kitab
perjanjian ini terdiri dari sejarah
dan pelajaran. Bagian sejarah terkandung dalam Injil Matius,
Markus, Lukas dan Yahya. Sementara bagian pelajaran terdiri dari 21 risalah
yaitu : 14 risalah Paulus, 3 risalah Yahya, 2 risalah Petrus, 1 Yakub dan
Yahuda.
Injil Matius
Nama Injil
Matius diambil dari nama pendeta Matius dari gereja Alexandria Mesir dalam
bahasa Hebrew. Beliau dipercayai sebagai orang pertama yang menghasilkan
risalah kandungan sejarah. Hasil karangan Matius ini dikarang 20 – 27 tahun
setelah Nabi Isa tiada. Bahkan kitab asli karangan Matius sendiri telah hilang,
ini diakui sendiri oleh umat Kristian. Setelah itu injil dalam Bahasa Yunani
dijumpai, dan dikatakan sebagai Injil karangan Matius. Banyak tokoh Kristian
menolak pendapat bahwa Injil ini merupakan karangan Matius, tetapi sebaliknya
merupakan karangan gurunya, Petrus.
Injil Lukas
Injil Lukas
diambil dari nama pendeta Lukas dari tahun 25 – 30 M. Beliau juga tidak pernah
bertemu Nabi Isa. Banyak tokoh Kristian sendiri mengakui bahwa Injil karangan
Lukas merupakan fakta palsu yang bukan
merupakan ajaran Nabi Isa. Sebenarnya beliau mengarang injil ini disebabkan
tekanan gereja waktu itu. Begitu juga dengan Markus dan Yahya. Kesemuanya tidak
pernah hidup sezaman dengan Nabi Isa.
Injil Yahya
Kitab Injil
Yahya diambil dari nama pendeta Yahya atau lebih dikenal sebagai Yohanes.
Beliau merupakan putera saudara
perempuan Maryam yaitu ibu Nabi Isa. Yahya mengarang injilnya dalam
bahasa Yunani antara tahun 45 – 65 M. Banyak pendeta meragukan kandungan Injil
Yohanes ini. Bahkan Encyclopedia Britanica menegaskan bahwa Injil yahya tidak
syak lagi di karang oleh seorang mahasiswa Institusi Iskandariah dan
bukannya karangan Yahya.
Persoalan
mengapa di dalamnya berisi Taurat juga tidak dapat di jawab dengan pasti dan
tepat. Ini mungkin juga merupakan bukti bahwa orang Yahudi selalu ingin memalsukan
fakta Injil asli, karena bagi mereka, Yahudi, mereka senang bila dapat
menyesatkan kaum Kristian dari ajaran asli Nabi Isa, dan mereka berhasil.
Persidangan
Nicea
Menurut
perkiraan para ahli sejarah, kitab Injil yang masih asli belum diikuti campur
tangan para pendeta, masih ada hingga 325 M. Setelah tahun 325 M, kitab
ini mulai dinodai oleh Raja Konstantin Roma pada Persidangan Nicea. Karena
semasa persidangan ini terdapat perdebatan dan pertentangan pendapat
mengenai
ketuhanan dan kenabian Isa, perdebatan dalam ajaran pokok, akidahnya. Satu
pendapat (Golongan Arius) mengatakan bahwa Nabi Isa hanyalah seorang manusia
dan Nabi yang membawa ajaran agama dari Tuhan. Satu pihak lagi mengatakan bahwa
Nabi Isa ialah “anak Tuhan”.
Pendapat
tentang Isa “anak tuhan” ini didukung oleh pihak gereja dari Alexandria yang
diketuai oleh penolong Bishop Iskandariah bernama Athanasius.
Raja Konstantin
mempunyai niat tersirat untuk campur tangan dalam hal agama, demi menjaga hak
politiknya agar tidak jatuh ke tangan orang lain. Semasa persidangan tersebut,
sebanyak 2048 orang Uskup telah hadir untuk membincangkan perselisihan
pendapat mengenai Nabi Isa.
Sebanyak 1730 orang telah setuju bahwa Nabi Isa adalah seorang manusia biasa yang diutus Allah, 318 orang mengatakan bahwa Isa ialah Anak Tuhan. Walau bagaimanapun majoritas pendapat ini ditolak mentah-mentah Raja Konstantin dan mengambil pendapat minoritas, yaitu Nabi Isa adalah seorang anak Tuhan.
Sebanyak 1730 orang telah setuju bahwa Nabi Isa adalah seorang manusia biasa yang diutus Allah, 318 orang mengatakan bahwa Isa ialah Anak Tuhan. Walau bagaimanapun majoritas pendapat ini ditolak mentah-mentah Raja Konstantin dan mengambil pendapat minoritas, yaitu Nabi Isa adalah seorang anak Tuhan.
Arius ketua
pendukung bahwa Nabi Isa bukan anak Tuhan.
Arius (250-336
M) adalah salah seorang murid utama Lucian berbangsa Libya yang juga
bersama-sama dengan gurunya menegakkan
ajaran Tauhid kepada Allah, Arius merupakan seorang presbyter (ketua majelis
agama /gereja) digereja Baucalis Alexandria, salah satu gereja tertua dan
terpenting di kota itu pada tahun 318 M.
Sejak
mangkatnya Lucian pada tahun 312 M ditangan orang-orang
gereja Paulus, perlawanan Arius terhadap doktrin Trinity semakin
memuncak, dan dalam perjuangannya ini, Arius mendapatkan dukungan dua orang
saudara Kaisar Constantin yang bernama Constantina dan Licunes.
Arius dianggap
sebagai seorang pemberontak Trinity dengan mendasarkan
teori:
“Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada “masa” sebelum adanya anak. Artinya anak adalah makhluk. Maka anak itu pun tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya haruslah abadi, berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan.“
“Jika Jesus itu benar-benar anak Tuhan atau Tuhan itu sendiri, maka Bapa harus ada lebih dahulu. Oleh karena itu harus ada “masa” sebelum adanya anak. Artinya anak adalah makhluk. Maka anak itu pun tidak selamanya ada atau tidak abadi. Sedangkan Tuhan yang sebenarnya haruslah abadi, berarti Jesus tidaklah sama dengan Tuhan.“
Atas pandangan
Arius tersebut, sebanyak 100 orang pendeta Mesir dan Libya berkumpul untuk
mendengar pandangan Arius. Pada waktu inilah juga Arius mengemukakan kembali
pendangannya :
“Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin binasa.”
“Ada masa sebelum adanya Jesus, sedangkan Tuhan sudah ada sebelumnya. Jesus ada kemudian, dan Jesus hanyalah makhluk biasa yang bisa binasa seperti makhluk-makhluk lainnya. Tetapi Tuhan tidak mungkin binasa.”
Arius
memperkuat pendapatnya dengan sejumlah ayat-ayat Bible seperti Yohanes 14:8,
“Bapa lebih besar daripada Jesus”; Seandainya kita mengakui bahwa Jesus
adalah sama dengan Tuhan, maka kita harus menolak kebenaran ayat Yohanes
tersebut.
Pendapat Arius
ini secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : "Jika Jesus memang
“anak Tuhan”, maka akan segera disertai pengertian bahwa “Bapak Tuhan” haruslah
ada terlebih dahulu sebelum adanya sang “Anak”.
Oleh sebab itu
tentulah akan terdapat jurang waktu ketika “Anak” belum ada. Oleh
karena, “Anak” adalah makhluk yang tersusun dari sebuah “esensi” atau makhluk
yang tidak selalu ada. Dan Tuhan merupakan suatu zat yang bersifat mutlak,
kekal, tidak terlihat dan berkuasa, maka Jesus tidak mungkin bisa menjadi sifat
yang sama sebagaimana sifat Tuhan.
Argumen Arius
ini tidak dapat dilawan lagi, maka mulai tahun 321 M Arius dikenal sebagai
seorang presbyter pembangkang. Ia mendapat banyak dukungan dari Uskup-uskup
daerah Timur. Hal ini membuat Alexandria (yang pernah menghukum mati Origen
tahun 250 M) menjadi semakin marah.
Arius pula
orangnya yang sangat menentang keras keputusan Nicea pada tahun 325 M, sehingga
senantiasa mendapatkan tantangan dari orang-orang gereja Paulus. Pada tahun 336
Arius dibunuh di Constantinopel dalam satu muslihat yang licik.
Setelah
pembunuhan ini segala usaha menentang trinitas
dilawan habis-habisan. Naskah Injil diseragamkan. Naskah yang tidak sama
dengan pihak Gereja Pauline dimusnahkan, dihapuskan di bumi Kerajaan Romawi.
Inilah sejarah awal tersesatnya ajaran Kristian.
Mengenai Bible
(2)
Dalam persidangan
Nicea, beberapa Doktrin diperkenalkan, diantaranya Doktrin
Trinitas dan Doktrin Penebusan Dosa. Konsep
Trinitas sebenarnya telah direka oleh Athanasius, seorang pegawai Gereja Mesir
dari Iskandariah, diterima oleh Majelis Nicaea pada 325 M.
Konsep Trinity
[KeEsaan Tiga] ini serupa filsafat Plato, kepercayaan Yunani, ‘Neo –
Platonisme” yang mempercayai “Tiga Kekuatan”. Kemungkinan doktrin trinitas
tertulari kepercayaan Yunani kuno ini. Trinity yang di pelopori oleh Paulus
merupakan ajaran agama Yunani- Romawi, yaitu kerajaan yang berkuasa di Rom pada
masa itu. Jadi paham trinitas dari Katolik Roma atau pun aliran kristen yang
lain jelas merupakan hasil proses masuknya ajaran lain dalam ajaran Isa, dan
bukannya ajaran asli Nabi Isa sendiri !.
Begitu juga
dengan Dokrin Penghapusan Dosa yang dipelopori Gereja Alexandria di mana mereka
mengatakan bahwa Nabi Isa telah disalib demi tujuan menyelamatkan seluruh umat
manusia. Ajaran ini juga jelas hasil proses masuknya ajaran agama romawi
Kuno. Hari Minggu yang dianggap hari Suci bagi agama Kristian merupakan
hasil pengaruh daripada Kepercayaan ini dan tanggal 25 Desember yang
diperingati sebagai Natal, Sebenarnya merupakan tanggal kelahiran tuhan
Matahari mereka yaitu “Mithra” dan jelas bukan tanggal lahir Nabi Isa.
Mulai tahun
1582 di Rheims, Bible diterjemahkan dari bahasa Latin berdasarkan Bible Versi
Tyndale. (Yang digunakan Gereja Katolik Rom) juga dikenali sebagai Roman
Katolik Version. Ini merupakan versi bible yang tertua yang dikenal.
Sejak itu
sebanyak 4 kali terjemahan telah dibuat. Pada tahun 1611 King James I telah
memerintahkan supaya dilakukan penulisan ulang karena terdapatnya pertentangan
yang meragukan. Versi penulisan ulang ini kini dinamakan King James Version
(KJV) yaitu dengan tidak memasukkan 7 buku kecil (bab). Versi ini selanjutnya
dirilis ulang pada tahun 1881 dan diperbaharui pada tahun 1952 dan 1971. kedua
Versi terakhir ini dinamakan Revised Standard Version (RSV).
Collin yaitu
percetakan yang mengeluarkan Revised Standard Version ( RSV ) melaporkan
bahwa :
“Meskipun begitu, Versi Raja James memiliki cacatan-cacat yang serius, dan cacat ini ada terlalu banyak dan terlalu serius sehingga satu penulisan ulang masih benar-benar diperlukan.”
“Meskipun begitu, Versi Raja James memiliki cacatan-cacat yang serius, dan cacat ini ada terlalu banyak dan terlalu serius sehingga satu penulisan ulang masih benar-benar diperlukan.”
Pada masa kini
terdapat lebih kurang 1.500 naskah Bible berbagai bahasa, telah diterjemahkan
ke dalam bahasa ibu suatu negara dan ethniknya. Bagaimana pula jauhnya
penyimpangan mengingat keterbatasan kosakata setiap bahasa? Dan manakah yang
bisa dijadikan standar pengajaran?
Umat Kristian
sendiri ada yang secara jujur
dan arif mengakui bahwa Injil telah dinodai oleh tangan mereka sendiri.
Bagaimanakah umat Kristian di Indonesia, apakah berani sejujur ini ? :
1. The Bible
Society Of Singapore, Malaysia & Brunei 1987 Perjanjian Baharu Berita Baik
Untuk Manusia Moden Pendahuluan
“…….Walaupun kandungan kitab-kitab ini berlainan, tetapi diseluruh kitab ini pokok fikirannya satu. Kesatuannya ialah bahwa kasih Allah telah dinyatakan kepada manusia dengan perantaraan Yesus Kristus.
“…….Walaupun kandungan kitab-kitab ini berlainan, tetapi diseluruh kitab ini pokok fikirannya satu. Kesatuannya ialah bahwa kasih Allah telah dinyatakan kepada manusia dengan perantaraan Yesus Kristus.
“Tiap-tiap
kitab didahului oleh pendahuluan, yang menerangkan pokokfikiran dan garis besar
kitab itu. Ayat yang ditandai dengan [ ]bererti ayat tersebut tidak terdapat
pada naskah perjanjian Baharu yang tertua dan terbaik.
Contoh ayat yang
memiliki tanda [ ] dalam Perjanjian Baru :
1. Matius 6 :
13
… [ Engkaulah raja engkaulah,dan engkaulah yang mempunyai kuasa dan kemuliaan selama-lamanya ]
… [ Engkaulah raja engkaulah,dan engkaulah yang mempunyai kuasa dan kemuliaan selama-lamanya ]
2. Matius 23 :
14
[ alangkah dasyatnya bagi kamu guru-guru Taurat dan orang Farisi : kamu munafik! , kamu memperdayakan janda-janda dan merampas rumah-rumah mereka, lalu berpura-pura berdoa panjang-panjang, sebab itu, hukuman kamu akan menjadi lebih berat.! ]
[ alangkah dasyatnya bagi kamu guru-guru Taurat dan orang Farisi : kamu munafik! , kamu memperdayakan janda-janda dan merampas rumah-rumah mereka, lalu berpura-pura berdoa panjang-panjang, sebab itu, hukuman kamu akan menjadi lebih berat.! ]
3. Markus 7 :
15
[ Sebab itu, jika kamu bertelinga, dengarkanlah! ]
[ Sebab itu, jika kamu bertelinga, dengarkanlah! ]
4. Markus 10 :
44 & 46
[ Di sana ulatnya tidak mati-mati dan apinya tidak padam-padam ] 44 [ Di sana ulatnya tidak mati-mati dan apinya tidak padam-padam ] 46
[ Di sana ulatnya tidak mati-mati dan apinya tidak padam-padam ] 44 [ Di sana ulatnya tidak mati-mati dan apinya tidak padam-padam ] 46
5. Lukas 17 :
36
[ Dua orang laki-laki yang sedang berada di ladang : seorang akan , seorang lagi ditinggalkan ]
[ Dua orang laki-laki yang sedang berada di ladang : seorang akan , seorang lagi ditinggalkan ]
6. Lukas 22 :
19 – 20
” inilah tubuhku [ yang diberikan untuk kamu. Buatlah sedemikian untuk memperingati aku." ………. "cawan ini ialah perjanjian Allah yang Baharu, yang dimenteraikan dengan darahku, darah yang ditumpahkan untuk kamu ]
” inilah tubuhku [ yang diberikan untuk kamu. Buatlah sedemikian untuk memperingati aku." ………. "cawan ini ialah perjanjian Allah yang Baharu, yang dimenteraikan dengan darahku, darah yang ditumpahkan untuk kamu ]
7. Lukas 22 :
43 – 44
[ Seorang malaikat tampak kepadanya dan menguatkannya karena penderitaan nya lebih tekun lagi dia berdoa, sehingga peluhnya menitik ke tanah seperti darah. ]
8. Lukas 23 : 17
[ Pada tiap perayaan paskah, Pilatus melepaskan seorang tahanan bagi rakyat ]
[ Seorang malaikat tampak kepadanya dan menguatkannya karena penderitaan nya lebih tekun lagi dia berdoa, sehingga peluhnya menitik ke tanah seperti darah. ]
8. Lukas 23 : 17
[ Pada tiap perayaan paskah, Pilatus melepaskan seorang tahanan bagi rakyat ]
Bukti di atas
merupakan sebagian saja yang telah ditambah dan berapakah jumlah ayat yang
telah ditambah / dikurangkan sebenarnya? Tidak diketahui jumlahnya !. Sejarah
telah jujur dan nyata membuktikan bahwa Injil telah mengalami banyak perubahan
selama berabad-abad. The Revised Standard Version 1952 & 1971, The New
American Standart Bible dan The New World Transalation Of The Holly scriptures
telah menghapuskan beberapa ayat dalam The King James Version. Reader’s Digest
telah mengurangi isi kandungan Kitab Perjanjian Lama sebanyak 50 % dan Kitab
Perjanjian Baru sebanyak 25 %.
Persoalan yang
timbul di sini ialah :
- Dari mana datangnya ayat di atas ?
- Siapa yang mengarang ayat tersebut ?
- Sebenarnya ayat mana saja yang masih perlu diuji kesahihannya?
- Dari mana datangnya ayat di atas ?
- Siapa yang mengarang ayat tersebut ?
- Sebenarnya ayat mana saja yang masih perlu diuji kesahihannya?
“Di antara mereka
itu ada satu golongan yang memutar belitkan lidahnya dengan (membaca) Kitab
supaya kamu kira bahwa kitab itu dari Allah padahal ianya bukanlah dari sisi
Allah dan sedang mereka berdusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui….”
(Surah 3:78)
Contoh peristiwa
besar yang bertentangan dengan akal atau ayat yang saling bertentangan :
1. Nabi Daud
berzina dengan istri orang lain
II Samuel 11 : 4-5
“Dan Nabi Daud mengantar para utusan, dan mengambilnya (isteri Uriah); lalu ia datangi dan tidur bersama maka setelah perempuan itu membersihkan dirinya, lalu kembali ke rumahnya. Dan wanita itu telah hamil, lalu mengirim dan memberitahu Daud dan katanya saya bersama bayi”.
II Samuel 11 : 4-5
“Dan Nabi Daud mengantar para utusan, dan mengambilnya (isteri Uriah); lalu ia datangi dan tidur bersama maka setelah perempuan itu membersihkan dirinya, lalu kembali ke rumahnya. Dan wanita itu telah hamil, lalu mengirim dan memberitahu Daud dan katanya saya bersama bayi”.
Mungkinkah ini
ayat dari Allah? Atau ditulis oleh rasul suci ? pikirkanlah !
2. Nabi Nuh Mabuk
dan Bugil
Kejadian 9 : 23 – 24
” Dan Shem dan Japhet mengambil sehelai pakaian, dan meletakan di atas bahu mereka, dan berjalan undur ke belakang dan menutup tubuh bapanya yang telanjang dan muka mereka membelakangi bapa mereka agar tidak melihat tubuh bapa mereka yang bugil itu. Dan Nuh tersadar dari araknya, dia tahu apa yang telah dilakukan oleh kedua anaknya”.
Apakah Allah mengutus Nabi Nuh yang digambarkan berperilaku seperti itu ? pikirkanlah ! Mungkinkah ini penyelewengan yang dilakukan Yahudi untuk menyesatkan kaum kristian?
Kejadian 9 : 23 – 24
” Dan Shem dan Japhet mengambil sehelai pakaian, dan meletakan di atas bahu mereka, dan berjalan undur ke belakang dan menutup tubuh bapanya yang telanjang dan muka mereka membelakangi bapa mereka agar tidak melihat tubuh bapa mereka yang bugil itu. Dan Nuh tersadar dari araknya, dia tahu apa yang telah dilakukan oleh kedua anaknya”.
Apakah Allah mengutus Nabi Nuh yang digambarkan berperilaku seperti itu ? pikirkanlah ! Mungkinkah ini penyelewengan yang dilakukan Yahudi untuk menyesatkan kaum kristian?
3. Kematian
Yudas Pengkhianat, bandingkan !
Matius 27 : 3 – 5
“… Bila Yudas melihat Yesus telah dijatuhkan hukuman mati, dia menyesal lalu dia mengembalikan 30 uang perak upahnya kepada imam Yahudi; dan berkata : Aku telah berdosa mengkhianati orang yang tidak berdosa sehingga dihukum mati. Yudas melempar uang itu ke dalam bilik sembahyang , lalu dia menggantungkan diri.
Matius 27 : 3 – 5
“… Bila Yudas melihat Yesus telah dijatuhkan hukuman mati, dia menyesal lalu dia mengembalikan 30 uang perak upahnya kepada imam Yahudi; dan berkata : Aku telah berdosa mengkhianati orang yang tidak berdosa sehingga dihukum mati. Yudas melempar uang itu ke dalam bilik sembahyang , lalu dia menggantungkan diri.
Kisah Para
Rasul 1 : 18 – 19
Apa yang terjadi yaitu dengan uang yang diterima Yudas dari perbuatannya yang jahat itu, dia membeli sebidang tanah. Di situ dia tersungkur mati. Badannya terbelah dan perutnya terburai. Semua orang yang tinggal di Yerusalem mendengar kejadian ini.”
Apa yang terjadi yaitu dengan uang yang diterima Yudas dari perbuatannya yang jahat itu, dia membeli sebidang tanah. Di situ dia tersungkur mati. Badannya terbelah dan perutnya terburai. Semua orang yang tinggal di Yerusalem mendengar kejadian ini.”
4. Misteri
Malkisedik
Ibrani 7 : 1 – 3 :
“Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah Taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja lalu diberkatinya Ibrahim.”
Ibrani 7 : 1 – 3 :
“Adapun Malkisedik itu, yaitu raja di Salem dan Imam Allah Taala, yang sudah berjumpa dengan Ibrahim tatkala Ibrahim kembali daripada menewaskan raja-raja lalu diberkatinya Ibrahim.”
“Kepadanya juga
Ibrahim sudah memberi bagian sepuluh esa. Makna Malkisedik itu kalau
diterjemahkan, pertama-tama artinya raja keadilan, kemudian pula raja di Salem,
yaitu raja damai.” Yang tiada berbapak dan tiada beribu, dan tiada bersilsilah
dan tiada berawal atau berkesudahan hidupnya, melainkan ia disamakan dengan
Anak Allah, maka kekallah ia imam selama-lamanya.”
Jelas sekarang,
bahwa Malkisedik seorang raja di Salem tanpa bapa dan ibu, malah tiada
silsilahnya. Apakah cerita yang disebutkan dalam Kitab Injil ini benar ayat
dari Allah atau cuma dongeng purba atau dongeng sebelum bobo
buat adik bayi kita supaya tertidur ?
Kalau umat
Kristian memuja kehebatan Yesus, memujanya anak tuhan, bahkan Tuhan itu
sendiri, yang tidak berawal serta berakhir, maka kenapa Malkisedik yang sakti
mandraguna ini tidak diangkat sebagai salah satu cabang Tuhan juga ? mungkin
bisa menjadi tokoh ke-4 memainkan peranan Tuhan.
Yesus ternyata
tewas dibanding Malkisedik, Yesus masih dilahirkan oleh Mariam atas kekuasaan
Tuhan Bapa, sementara Malkisedik tidak memiliki Bapa dan tidak memiliki ibu
sama sekali, silsilahnya pun tidak ada.
Jika memang
Malkisedik ini kekal. Dimana beliau sekarang berada dan apa yang tengah ia
lakukan? Jadi masih mungkinkah kitab ini dipercaya, atau yang mempercayainya
masih serupa mereka yang mempercayai keris, tanpa ilmu pengetahuan, hanya
kebutaan ?
Mengenai Bible
(3)
Kitab Suci /
Holy Bible dalam agama kristen itu terbagi dalam dua bagian, yaitu : Old
Testament (Perjanjian Lama) dan New Testament(Perjanjian Baru). Literatur kristen
dalam bahasa Indonesia memanggil salinan kitab suci itu dengan “Alkitab”.
Biblia, yang
merupakan Kitab Suci dalam agama Yahudi, dipanggil oleh pihak kristen dengan
Perjanjian Lama dan merupakan bagian dari kitab
suci agama kristen. Biblia itu terbagi atas tiga bagian : Torah dan
Nebiim dan Kethubiim.
Kitab suci
agama Yahudi itu disebut juga „Perjanjian“. Inti isinya termaktub dalam Sepuluh
Perintah (Ten Commadments) seperti termuat dalam Keluaran (20: 1-12) dan
dalam Ulangan (5:1-21), yang merupakan perjanjian Yahuwa dengan bani Israil.
Sepuluh
Perintah itu termuat dalam dua buah Luh, yang dibawa turun oleh
Nabi Musa dari puncak sebuah bukit batu di semenanjung Sinai, yang pada puncak
yang terpandang suci itu Nabi Musa menerimakan perjanjian dari Allah Maha Kuasa
(Yahuwa)
Di dalam hubungan
perjanjian Yahuwa dengan bani Israil itu, Kitab
Suci Al-Qur’an dari agama Islam menyebut „Perjanjian“ tersebut dalam berbagai Surah
dengan al-Mitsaq , (Baqarah, 27; Ra’ad, 27; Nisak, 153; Maidah, 15; Baqarah,
63, 84,93; dan berbagai Surah lainnya), yang bermakna: Perjanjian.
Karena pihak
kristen berpendirian bahwa ketetapan yang diberikan Allah Maha Kuasa kepada
Jesus (Isa Al-Masih) itu pun merupakan perjanjian, maka lahir dua istilah dalam
dunia kristen, yaitu : Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Perjanjian Baru
/ New Testament
Perjanjian Baru
merupakan kitab suci yang paling azasi dalam agama kristen sekalipun dunia
kristen itu mengakui kitab suci agama Yahudi merupakan bagian dari kitab
sucinya juga.
Perjanjian Baru
itu terbagi atas empat bagian :
1. Gospels (himpunan
Injil) terdiri atas empat Injil :
a. Injil Matius, karya Matius.
b. Injil Markus, karya Markus.
c. Injil Lukas, karya Lukas.
d. Injil Yahya, karya Yahya.
a. Injil Matius, karya Matius.
b. Injil Markus, karya Markus.
c. Injil Lukas, karya Lukas.
d. Injil Yahya, karya Yahya.
2. Acts of
Apostles (Kisah Rasul-Rasul) terdiri atas sebuah kitab saja, yang merupakan
karya Lukas.
3. Epistles (himpunan
Surat) terdiri dari 14 buah Surat Paulus (Rum, Korintus Pertama, Korintus
Kedua, Galatia, Epesus, Pilipi, Kolose, Tesalonika Pertama. Tesalonika Kedua,
Timotius Pertama, Timosius Kedua, Titus, Pilemon, Ibrani, 1 buah Surat Yakub
(James), 2 buah Surat Peterus, 3 buah Surat Yahya, 1 buah Surat Yahuda.
4. Apocalypse (Wahyu)
terdiri’ atas sebuah kitab saja, yang merupakan karya Yahya.
Perbandingan
luas isi dari keempat-empat bagian itu, dengan meminjam Kitab Perjanjian Baru
cetakan 1955 yang diterbitkan Gedung Alkitab di Jakarta, tercatat sebagai
berikut :
Injil Matius
———— : 93 halaman
Injil Markus ———– : 60 halaman
Injil Lukas ————- : 97 halaman
Injil Yahya ————- : 74 halaman
Kisah Rasul-Rasul – : 90 halaman
Surat Paulus ——— : 216 halaman
Surat-surat lain —— : 43 halaman
Kitab Wahyu ——— : 45 halaman
jumlah ====== : 718 halaman
Injil Markus ———– : 60 halaman
Injil Lukas ————- : 97 halaman
Injil Yahya ————- : 74 halaman
Kisah Rasul-Rasul – : 90 halaman
Surat Paulus ——— : 216 halaman
Surat-surat lain —— : 43 halaman
Kitab Wahyu ——— : 45 halaman
jumlah ====== : 718 halaman
Melihat
perbandingan luas isi di atas dapat disimpulkan suatu fakta bahwa himpunan
Surat-Surat Paulus itu merupakan bagian yang sangat dominan di dalam Perjanjian
Baru itu.
Synoptic
Gospels
Keempat Injil
di atas itu adalah tulisan empat tokoh mengenai peristiwa-peristiwa dalam
kehidupan Jesus, semenjak lahir sampai menjalankan missinya dalam wilayah
Galelia (Palestina Utara) dan terakhir dalam wilayah Judea (Palestina Selatan).
Tiga Injil yang
pertama (Matius, Markus, Lukas) itu disebut dengan Synoptic Gospels, yakni
Injil-Injil yang hampir bersamaan isinya.
Sekalipun
dijumpai perbedaan-perbedaan kecil di sana sini mengenai urutan Silsilah,
urutan Kejadian, ragam Peristiwa, akan tetapi dalam rangka keseluruhannya
hampir bersamaan.
Kalangan Sarjana-sarjana-Bible
(Biblical Scholars), yang melakukan penelitian secara intensif terhadap
satu persatu Injil itu, menyimpulkan bahwa masing-masing penulis Injil
sama-sama memungut dari suatu Sumber Asal, akan tetapi Sumber-Asal (Q) itu
sudah tidak dijumpai kini dan tidak dikenal sama sekali.
Sebaliknya
Injil Yahya mempunyai cara sendiri di dalam mengisahkan kehidupan beserta missi
dari Jesus itu. Baikpun urutan Kejadian maupun ragam peristiwa agak jauh
berbeda dengan 3 Injil yang disebut Synoptic Gospels itu.
Perbedaan
lainnya bahwa 3 lnjil yang pertama itu bercerita
dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami, akan tetapi
Injil Yahya telah dipenuhi oleh ungkapan-ungkapan filosofis.
Perbedaan
lainnya yang sangat tajam sekali ialah mengenai lama missi yang dijalankan
Jesus dalam wilayah Galelia dan wilayah Judea itu. 3 Injil pertama bercerita
bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa satu kali Perayaan
Paskah, lalu tertangkap pada masa perayaan Paskah itu di Jerusalem. Jadi,
Jesus menjalankan missinya dalam tempo lebih kurang satu tahun saja.
Tetapi Injil
Yahya bercerita bahwa Jesus Kristus itu menjalankan missinya dalam masa tiga
kali Perayaan Paskah, dan terakhir ditangkap dalam Perayaan Paskah di
Jerusalem. Jadi menurut Yahya, Jesus Kristus menjalankan missinya dalam tempo 3
tahun, bukan satu tahun seperti keterangan ketiga Injil yang tergolong Synoptic
Gospels itu.
Keempat Injil
itu disusun penulisnya di dalam bahasa Greek kuno (Yunani). Sedangkan
Jesus Kristus
lahir dan hidup dalam lingkungan masyarakat Yahudi di Palestina, yang
dewasa itu berada di bawah kekuasaan imperium Roma, dan menjalankan missinya
dalam lingkungan masyarakat Yahudi itu, yang dewasa itu cuma mengenal dan
mempergunakan bahasa Arainik yaitu suatu dialek dari bahasa Ibrani (Yahudi).
Nazarenes dan
Christians
Pengikut Jesus
yang pertama sekali terdiri atas kelompok-kelompok Yahudi dalam wilayah Galelia
maupun Judea, yang oleh kalangan Sarjana-sarjana Bible (Biblical Sholan)
disebut dengan Early Christians, yakni Orang kristen yang pertama sekali.
Pada masa hidup
Jesus sendiri maupun masa berikutnya belum dikenal sebutan orang kristen
(Christianis). Mereka itu cuma disebut oleh kalangan lainnya, terutama oleh
pihak-pihak yang menantang Jesus, dengan sebutan Nazarenes. Yakni para pengikut
Nazareth. Hal itu disebabkan Jesus sekalipun dilahirkan di Bethlehem, akan
tetapi keluarganya menetap di kota-kecil Nazareth dalam wilayah Galelia.
Oleh sebab
itulah para mukmin pertama itu disebut pihak lawannya dengan pengikut orang
Nazareth atau Nazarenes. Dari sebutan Nazarenes itulah lahir sebutan Nashara
dalam bahasa Arab dan sebutan Nasrani dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan
sebutan Christians (Kristen) baru muncul pada masa belakangan, jauh sepeninggal
Jesus. Sebutan itu bermula lahir di kota besar Antiokia di Syria Utara, sewaktu
Barnabas dan Paulus menjalankan
missinya di kota besar itu, yang mempunyai kedudukan sebagai ibukota imperium
Roma untuk wilayah belahan Timur.
Disebabkan
Barnabas dan Paulus di dalam missinya tidak henti-hentinya menyatakan dan
menegaskan bahwa Jesus itu adalah Christos (AI-masih) maka orang
sekitarnya memanggilkan mereka itu dengan para pengikut Kristus (Christians).
Dari situlah lahir sebutan Orang kristen di dalam bahasa Indonesia.
Jesus wafat,
menurut A. Powell Davies di dalam The First Christian cetakan 1957 halaman
13, sekitar tahun 29 Masehi. Pendapat itu dikukuhkan oleh Hugh J.
Schonfield dalam The Authentic New Testament cetakan 1958 halaman XIV.
Sedangkan
peristiwa pada kota-besar Antiokia itu terjadi, menurut Hugh J. Schonfield,
sekitar tahun 46-48 masehi. Jadi Iebih kurang dua puluh tahun sepeninggal Jesus
barulah muncuI sebutan Christians (orang Kristen).
Early
Christians (Kristen Pertama) dan Gentile Christians (Orang Kristen Asing /
Berikutnya)
Komentar
Posting Komentar