Cara Syaitan Menelanjangi Wanita
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Syaitan
dalam menggoda manusia memiliki berbagai cara strategi, dan yang sering dipakai
adalah dengan memanfaatkan hawa nafsu, yang memang memiliki kecenderungan
mengajak kepada keburukan (ammaratun bis su'). Syaitan seakan mengetahui
kecenderungan nafsu kita, dia terus berusaha agar manusia keluar dari garis
yang telah ditentukan Allah, termasuk melepaskan hijab atau pakaian muslimah.
Berikut
adalah tahapannya::
Dalam tahap
ini syaitan membisikkan kepada para wanita, bahwa pakaian apapun termasuk
hijab (penutup) itu tidak ada kaitannya dengan agama, ia hanya sekadar pakaian
atau gaya hiasan bagi para wanita. Jadi tidak ada pakaian syar'i
dengan apa pun bentuk dan namanya tetap saja pakaian.
Sehingga
akibatnya, ketika zaman telah berubah, atau kebudayaan manusia telah berganti,
maka tidak ada masalah pakaian ikut ganti juga. Demikian pula ketika seseorang
berpindah dari suatu negeri ke negeri yang lain, maka harus menyesuaikan diri
dengan pakaian penduduknya, apapun yang mereka pakai. Berbeda halnya jika
seorang wanita berkeyakinan, bahwa hijab mengenakan pakaian syar'i (identitas
keislaman), dan memakainya adalah ibadah bukan sekadar gaya ( fashion ). Biarpun
hidup kapan saja dan di mana saja, maka hijab syar'i tetap dipertahankan.
Apabila
seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih
dengan strategi yang lebih halus. Caranya?
1. Pertama,
Membuka Bagian Tangan
Telapak
tangan mungkin sudah sering terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para
wanita agar ada sedikit peningkatan model yakni membuka bagian hasta (siku
hingga telapak tangan). "Ah tidak ! apa-apa, kan masih pakai jilbab dan
pakai baju panjang?"
Begitu bisikan syaitan. Dan benar si wanita akhirnya
memakai pakaian model baru yang menampakkan tangannya, dan ternyata para lelaki
melihatnya juga seperti biasa saja. Maka syaitan berbisik, "Tuh.. tidak
apa-apa kan?"
2. Kedua,
Membuka Leher dan Dada
Setelah
menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan
perkara baru lagi. "Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada
peningkatan model pakaian yang lebih maju lagi, yakni terbuka bagian atas
dada kamu. Tapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sekadar sedikit
untuk mendapatkan hawa, agar tidak panas. Cubalah! Orang pasti tidak akan
peduli, sebab hanya sebahagian kecil sahaja yang terbuka."
Maka
dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari
yang fashion setengah lingkaran hingga yang fashion bentuk huruf "V"
yang tentu menjadikan lebih terlihat lagi bahagian sensitif dari dadanya.
3. Ketiga,
Berpakaian Tapi Telanjang
Syaitan
berbisik lagi, "Pakaian mu hanya gitu-gitu saja, yak "cool" cari
fesyen atau bahan lain yang lebih bagus!" Tapi apa ya? Si wanita berfikir.
"Banyak fashion dan kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat yang agak
ketat biar lebih sedap/cantik dipandang," syaitan memberi idea baru.
Maka
tergodalah si wanita, di carilah fashion pakaian yang ketat dan kain yang tipis
bahkan transparant. "Mungkin tak ada masalah, kan potongan pakaiannya
masih panjang, hanya bahan dan fashionnya saja yang agak berbeda, biar nampak
lebih feminin," begitu tambahan syaitan untuk membela pendapatnya. Alhasil pakaian tersebut
akhirnya membudaya di kalangan wanita muslimah, makin hari makin bertambah
ketat dan transparant, maka jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi
sebagai Wanita Kasiyat
'Ariyat (berpakaian tetapi telanjang).
4. Keempat,
Agak di Buka Sedikit
Setelah para
wanita muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi. Dan
sebagaimana biasanya dia menawarkan ide baru yang sepertinya "cool"
dan "bagus", yakni dibisiki wanita itu, "Pakaian seperti ini
membuat susah berjalan atau duduk, soalnya sempit, apa tak sebaiknya di belah
hingga lutut atau mendekati paha?" Dengan itu kamu akan lebih nyaman,
lebih kelihatan lincah dan energik." Lalu dicubalah ide baru itu, dan
memang benar dengan dibelah mulai dari bagian bawah hingga lutut atau mendekati
paha ternyata membuat lebih nyaman dan leluasa, terutama ketika akan duduk atau
naik kenderaan. "Yah.... tersingkap sedikit tak apa-apa lah, yang penting
enjoy," katanya.
Inilah
tahapan awal syaitan merosak kaum wanita, hingga tahap ini pakaian masih tetap
utuh dan panjang, hanya fashion, corak, potongan dan bahan saja yang dibuat
berbeda dengan hijab syar'i yang sebenarnya. Maka kini mulailah syaitan pada
tahap berikutnya.
Terbuka
Sedikit Demi Sedikit
Kini syaitan
melangkah lagi, dengan tipu daya lain yang lebih "power", tujuannya
agar para wanita menampakkan bagian aurat tubuhnya.
1. Pertama,
Membuka Telapak Kaki dan Tumit
Syaitan
Berbisik kepada para wanita, "Baju
panjang benar-benar tidak nyaman, kalau
hanya dengan membelah sedikit bagiannya masih kurang leluasa, lebih
bagus kalau dipotong saja hingga atas mata kaki. Ini baru agak longgar.
Oh...... ada yang yang terlupa, kalau kamu pakai baju demikian, maka
jilbab yang besar tidak sepadan lagi, sekarang kamu cari jilbab yang
kecil agar
lebih serasi dan sepadan, ala....... orang tetap menamakannya dengan
jilbab kok."
Maka para
wanita yang terpengaruh dengan bisikan ini terburu-buru mencari fashion
pakaian yang dimaksudkan. Tak ketinggalan sepatu tumit tinggi, yang kalau untuk
berjalan, dapat menarik perhatian orang.
2. Kedua,
Membuka Seperempat Hingga Separuh Betis
Terbuka
telapak kaki telah biasa ia lakukan, dan ternyata orang yang melihat juga tidak
begitu ambil peduli. Maka syaitan kembali berbisik, "Ternyata kebanyakan
manusia menyukai apa yang kamu lakukan, buktinya mereka tidak ada reaksi
apa-apa, kecuali hanya beberapa orang. Kalau langkah kakimu masih kurang
leluasa, maka cobalah kamu cari fashion lain yang lebih menarik, bukankah kini
banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terbuka,
hanya terlihat kira-kira sepuluh centimeter saja. Nanti kalau sudah
biasa, baru kamu
cari fashion baru yang terbuka hingga separuh betis."
Benar-benar
bisikan syaitan dan hawa nafsu telah menjadi penasihat peribadinya, sehingga
apa saja yang dibisikkan syaitan dalam jiwanya dia turuti. Maka
terbiasalah dia memakai pakaian yang terlihat separuh betisnya kemana saja dia
pergi.
3. Ketiga,
Terbuka Seluruh Betis
Kini di mata
si wanita, zaman benar-benar telah berubah, syaitan telah berhasil membalikkan
pandangan jernihnya. Terkadang si wanita berfikir, "Apakah ini tidak menyelisihi
para wanita di masa Nabi dahulu."
Namun bisikan syaitan dan hawa nafsu menyahut,
"Ah jelas tidak, kan sekarang zaman sudah berubah, kalau zaman dulu para
lelaki mengangkat pakaiannya hingga setengah betis, maka wanitanya harus
menyelisihi dengan menjulurkannya hingga menutup telapak kaki, tapi kini lain,
sekarang banyak lelaki yang menurunkan pakaiannya hingga bawah mata kaki, maka
wanitanya harus menyelisihi mereka iaitu dengan mengangkatnya hingga setengah
betis atau kalau perlu lebih ke atas lagi, sehingga nampak seluruh
betisnya."
"Tetapi?
apakah itu tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki," sang wanita menyahut dalam hati.
"Fitnah? Ah...... itu kan zaman dulu, di masa itu kaum lelaki tidak suka
kalau wanita menampakkan auratnya, sehingga wanita-wanita mereka lebih banyak
di rumah dan pakaian mereka sangat tertutup. Tapi sekarang sudah berbeda, kini
kaum lelaki kalau melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan
mengatakan "ooh" atau "wow", bukankah ini berarti sudah tidak ada lagi fitnah,
karena sama- sama suka? Lihat saja fashion pakaian di sana-sini, dari yang di
pasar malam hingga yang bertebaran di pusat perbelanjaan, semuanya memperlihatkan
fashion yang dirancang khusus untuk wanita maju di zaman ini. Kalau kamu tidak
mengikutinya, akan menjadi wanita yang ketinggalan zaman." Demikianlah kata Syaitan,
maka pakaian yang menampakkan seluruh betis akhirnya menjadi kebiasaan, apalagi
ramai yang memakainya dan sedikit sekali orang yang mempersoalkannya. Kini
tibalah saatnya syaitan melancarkan tahap terakhir dari tipu dayanya untuk
melucuti hijab wanita.
Serba
Mini
Setelah
pakaian yang menampakkan betis menjadi pakaian sehari- hari dan dirasa
biasa-biasa saja, maka datanglah bisikan syaitan yang lain. "Pakaian
memerlukan variasi, jangan yang itu-itu saja, sekarang ini fashion skirt mini,
dan agar sepadan, rambut kepala harus terbuka, sehingga benar-benar kelihatan
indah."
Maka
akhirnya skirt mini yang menampakkan bagian bawah paha dia pakai, bajunya pun
bervariasi, ada yang terbuka hingga lengan tangan, terbuka bagian dada
sekaligus bagian punggungnya dan berbagai fashion lain yang serba pendek dan
mini. Koleksi pakaiannya sangat beraneka ragam, ada pakaian untuk berpesta,
bersosial, pakaian kerja, pakaian resmi, pakaian malam, petang, musim panas,
musim sejuk dan lain-lain, tak ketinggalan rok pendek separuh paha pun dia
miliki, fashion dan warna rambut juga ikut bervariasi, semuanya telah dicoba.
Begitulah sesuatu yang sepertinya mustahil untuk dilakukan, ternyata kalau
sudah dihiasi oleh syaitan, maka segalanya menjadi serba mungkin dan diterima
oleh manusia.
Hingga suatu
ketika, muncul ide untuk mandi di kolam renang terbuka atau mandi di pantai,
di mana semua wanitanya sama, hanya dua bagian paling vital saja yang
tersisa untuk ditutupi, kemaluan dan buah dada. Mereka semua mengenakan pakaian
yang sering disebut dengan "bikini". Karena semuanya begitu, maka
harus ikut begitu, dan Na'udzubillah bisikan syaitan berhasil, tujuannya
tercapai, "Menelanjangi Kaum Wanita."
"Selanjutnya
terserah kamu wahai wanita, kalian semua sama, telanjang di hadapan lelaki
lain, di tempat umum. Aku berlepas diri kalau nanti kelak kalian sama-sama di
neraka. Aku hanya menunjukkan jalan, engkau sendiri yang melakukan itu semua,
maka tanggung sendiri semua dosamu" Syaitan tak ingin ambil risiko.
Demikian
halus cara yang digunakan syaitan, sehingga manusia terjerumus dalam dosa
tanpa terasa. Maka hendaklah kita semua, terutama orang tua jika melihat gejala
menyimpang pada anak-anak gadis dan para wanita kita sekecil apapun, segera
secepatnya ambil tindakan. Jangan biarkan berlarut-larut, karena kalau
dibiarkan dan telah menjadi kebiasaan, maka akan menjadi sulit bagi kita untuk
mengatasinya. Membiarkan mereka membuka aurat berarti merelakan mereka
mendapatkan laknat Allah, kasihanilah mereka, selamatkan para wanita muslimah,
jangan jerumuskan mereka ke dalam kebinasaan yang menyengsarakan, baik di dunia
maupun di akhirat.
... Semoga
tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Komentar
Posting Komentar